Jumat, 22 Juni 2012

Efek Globalisasi


Globalisasi diartikan sebagai proses menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling ketergantungan disemua aspek kehidupan ; politik, ekonomi, dan budaya. Globalisasi di bidang politik dapat dilihat dari adanya kesatuan supranasional dengan berbagai cakupan blok politik dan militer (NATO), organisasi berskala international (PBB) dan juga terdapat pula bagian elementer tatanan pemerintahan dunia, tatkala fungsi kekuasaan tertentu dilaksanakan oleh badan berwenang supranasional (parlemen eropa, mahkamah internasional, interpol) dan juga terjadi homogenisasi politik.
Globalisasi ekonomi adanya peningkatan peran koordinasi dan integrasi supranasional (EFTA,EC,OPEC). Perjanjian kerjasama ekonomi regional dan dunia, pembagian kerja dunia, peningkatan peran kerjasama multinasional
Globalisasi bidang budaya terlihat kemajuan menuju keseragaman, peran media dalam mengubah dunia menjadi sebuah dusun global. Aliran barang konsumsi serupa menjangkau seluruh penduduk dunia, pergerakan penduduk, dan munculnya bahasa global yaitu bahasa inggris. Globalisasi dapat dilihat sebagai penyatuan kebudayaan-kebudayaan berbeda ke dalam budaya tunggal (monoculture), akan tetapi sekaligus juga penguatan budaya-budaya local (heteroculture). Globalisasi adalah pluralitas dalam kesatuan ; heterogenitas dalam homogenitas ; penganekaragaman dalam penyeragaman.

Globalisasi adalah proses meluasnya pengaruh kapitalisme dan system demokrasi liberal, yang menggiring ke arah homogenisasi budaya yang menyebabkan tiap tempat termasuk lingkungan urban tampak sama dan seragam. Mc Donnald’s adalah symbol utama homogenisasi budaya yang menjadi ikon dari budaya global dan budaya urban sekaligus yang membangun kesatuan budaya global –monoculture.

Globalisasi adalah proses pertukaran yang kompleks di antara berbagai sumber kebudayaan yang berbeda, yang didalamnya ada proses negoisasi, penyaringan, pemilihan, seleksi dan pengkombinasian elemen-elemen cultural berbeda dalam rangka pengkayaan budaya.
Dampak dari globalisasi yang cukup menonjol adalah kawasan antar kultur bangsa”seolah-olah telah melebur menjadi kultur dunia(global)” menurut Cochrane dan Pain yakni menglobalnya batas-batas kultural antar bangsa di berbagai kawasan dunia tersebut diistilahkan sebagai bentuk globalisasi yakni munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia diseluruh dunia  menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
Cohen dan Kennedy berpendapat bahwa globalisasi dipahami sebagai seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia yang meliputi hal-hal berikut :
a.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
c.       Peningkatan interaksi kultural melalui media massa
d.      Meningkatnya masalah bersama, diantaranya ;
-          Banyak negara berkembang semakin menyadari bahwa keputusan ekonomi yang diambil berkaitan erat dengan gaya hidup, kegemaran
-          Kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan negara dunia ketiga tidak luput pula andil dari kebijakan ekonomi dari negara industri maju. Globalisasi ekonomi telah menciptakan sistem dunia baru yang tidak lain adalah eksploitasi yang dikemas dalam bentuk kolonialisme baru yang lazim disebut neokolonialisme.
-          Masuknya semua virus patogen yang berasal dari luar negeri seperti HIV, SARS, Virus H5N1
-          Persoalan teroris menjadi global dan mengakibatkan lahirnya jaringan teroris di seluruh penjuru dunia.
Teori Marxian mengarahkan pandangannya bahwa satu dari kekuatan-kekuatan pendorong utama dibelakang globalisasi kebutuhan perusahaan untuk memperlihatkan kemampuannya memperoleh keuntungan yang semakin meningkat melalui imperialsme yang semakin lama semakin menjauh dari jangkauan. Menurut teori ini kebutuhan bagi (terutama) perusahaan Amerika untuk menunjukkan keuntungan-keuntungan yang semakin bertambah dan menunjukkan kebutuhan pendukung dari Amerika Serikat dan institusi-institusi Amerika untuk mendesakkan hegemoni budaya yang semakin meningkat, menjadi inti globalisasi.
Teori Weberian menekankan ketersediaan yang semakin bertambah dari struktur-struktur yang di rasionalisasi dan kontrol  mereka yang semakin meningkat atas orang-orang diseluruh dunia, khusunya dalam bidang konsumsi. Teori Weberian membiasakan kita pada penyebaran global dari struktur-struktur rasional ini yang memiliki sebuah kecenderungan untuk mereplikasi diri mereka ke seluruh dunia dan negara-negara yang tidak memilikinya.

Sumber Kutipan : 
  • Yasraf : Dunia yang dilipat
  •  Nanang Martono : Sosiologi Perubahan Sosial
  • Elly & Usman Kolip : Pengantar Sosiologi

0 komentar:

Posting Komentar